Burung Manyar
Umum
Burung manyar merupakan
jenis burung granivora (pemakan biji-bijian) yang termasuk dalam marga Ploceus
yang berasal dari Afrika.
Burung manyar dikenal sebagai
burung penenun finches karena burung ini sangat cekatan dalam menenun daun,
ranting, dan serat tumbuhan menjadi sarang yang sangat indah.
Dalam bahasa Inggris burung ini
disebut dengan “weaver bird” karena memiliki sarang dengan bentuk yang sangat
rumit dan unik. Burung ini juga sering disebut dengan burung penganyam.
Burung manyar termasuk bangsa
burung passerine (penyanyi) kecil yang memiliki hubungan famili dekat dengan
jenis finch.
Berdasarkan isi buku Birds of
South East Asia karangan Craig Robson (2002), diketahui bahwa ada 117 spesies
manyar di dunia dan 4 jenis diantaranya ada di Asia Tenggara.
Indonesia memiliki 3 spesies
burung manyar yaitu Ploceus philippinus (manyar tempua), Ploceus manyar (manyar
jambul) dan Ploceus hypoxanthus (manyar emas).
Ciri-ciri
Burung manyar jantan
cenderung memiliki mahkota yang berwarna emas, memiliki warna yang lebih cerah
dan bervariasi yang didominasi oleh warna kuning, hitam atau merah.
Sedangkan burung manyar betina
cenderung memiliki warna yang kusam dan monoton.
Burung manyar jantan dan betina
memiliki ukuran tubuh yang sama yaitu 15 cm. Beberapa jenis burung manyar
memperlihatkan variasi di warna hanya saat musim kawin saja.
Untuk manyar emas jantan
(Ploceus hypoxanthus) didominasi oleh warna bulu yang berwarna kuning di
seluruh tubuhnya.
Habitat
Burung ini biasanya
hidup di hutan, rawa, padang rumput, dan sawah. Burung manyar bisa ditemukan di
daerah sub tropis Australia, Asia dan daerah Sahara sub Afrika.
Tidak jarang burung manyar
membuat pintu jebakan untuk mengelabui hewan predator dimana pintu jebakan
tersebut selalu terbuka, sedangkan pintu yang sesungguhnya tersembunyi.
Hewan predator yang masuk ke
pintu jebakan tidak akan menemui apapun dan hanya akan menemui jalan buntu,
sedangkan tempat telur atau anak burung berada di sarang yang tersembunyi.
Konstruksi atau arsitektur
sarang burung manyar ini sangat estetik. Sarang dianyam dari ranting dan
rumput-rumput kering.
Dalam waktu yang singkat burung
ini bisa merangkai tangkai rumput dengan rajutan yang sangat kecil. Padahal
burung ini mungkin membutuhkan ratusan atau bahkan ribuan tangkai rumput untuk
di jalin setiap harinya.
Dari kebutuhan tangkai
rumput yang sangat banyak tersebut, kita bisa menilai bahwa burung ini sangat
ulet dan sabar karena harus pergi ke suatu tempat lalu membawanya ke tempat
membuat sarang.
Burung tersebut hanya istirahat
sebentar dalam sehari, biasanya saat istirahat makan atau siang hari. Burung
ini hanya menggunakan paruhnya untuk menjalin sarangnya. Gerakan jalinan burung
ini mirip dengan orang yang menjahit menggunakan jarum tangan.
Selain sabar dan ulet, burung
manyar tidak kenal putus asa. Selama proses pembuatan sarang biasanya burung
parkit sering merusak sarang yang dibuat dengan cara merusak atau menarik-narik
jalinan yang telah terbentuk.
Jalinan yang sudah
dirusak oleh burung parkit ini akan segera diperbaiki oleh burung manyar,
kejadian ini terus berulang dan tanpa mengenal lelah, burung manyar selalu
memperbaiki sangkar yang di rusak.
Sarang dari burung manyar
sangat bervariasi dalam bentuk, ukuran dan bahan yang digunakan. Kesimpulannya
burung manyar memiliki ilmu pengetahuan mengenai konstruksi sarang yang
meliputi ilalang, serabut daun, dan ranting.
Bahan yang paling sering
digunakan adalah serabut daun. Sarang yang dibuat burung manyar jantan biasanya
memiliki bentuk seperti bola, pentung yang berantakan hingga seperti kepala
kerbau.
Burung ini mampu membuat sarang
yang berkelompok sebagaimana apartemen sebanyak 300 pasangan dimana mereka akan
membuat kamar-kamar yang dibuat secara terpisah-pisah.
Makanan
Burung manyar termasuk burung
pemakan biji-bijian namun terkadang makan serangga-serangga kecil. Burung ini
biasanya mencari makan di akasia berduri atau semak-semak.
Sifat
Burung manyar termasuk burung
sosial karena burung ini hidup secara berkelompok dengan burung sejenisnya.
Selain itu burung manyar sangat ulet, sabar dan tidak kenal putus asa terutama
ketika membuat sarang.
Tidak jarang burung camar
bergotong royong dengan membangun sarang secara bersama-sama pada cabang pohon.
Di balik itu semua ternyata
burung manyar jantan mempunyai maksud tersendiri, yaitu ingin menggoda burung
manyar betina dengan sarang yang sudah dibuatnya.
Diantara sarang sarang yang ada
di pohon yang tinggi biasanya terdengar lengkingan keras dari suara burung
manyar yang terkadang disahuti oleh burung manyar yang lain.
Burung manyar bisa menyanyikan
suara dengan merdu sehingga hal inilah yang menjadikannya salah satu bangsa
burung penyanyi yang menarik.
Jika di alam yang terdengar
hanya terdengar lengkingan suara burung manyar dengan volume tinggi, maka dalam
perkembangannya ternyata burung ini dapat pula di master dengan suara burung
lain.
Suara master burung yang biasanya dapat diadopsi oleh burung ini
adalah kenari, prenjak, ciblek, dan sebagainya. Burung manyar bukan hanya bisa dimaster, tetapi
juga bisa menjadi master bagi burung lain.
Besetan suara awal burung manyar yang berfrekuensi tinggi dan
keras, jika bisa diadopsi oleh burung seperti burung Cucak Hijau atau
burung kenari hingga burung Murai Batu diyakini
akan menjadi senjata andalan.
Reproduksi
Musim kawin burung
manyar terjadi pada bulan April hingga bulan Oktober. Musim kawin pada burung
ini ditandai dengan adanya suara lengkingan yang memekakkan telinga yang merupakan
tanda peringatan bagi burung manyar lain supaya mengumpulkan bahan untuk
membuat sarang.
Sukses atau tidaknya burung
manyar jantan dalam mengawini burung manyar betina sangat tergantung dari bagus
tidaknya sarang yang dibangun.
Setelah burung manyar jantan
membangun sarang maka burung manyar betina akan mengamati sarang tersebut, dan
jika dianggap indah maka perkawinan akan terjadi. Burung manyar jantan bisa
mengawini burung manyar betina yang lain.
Burung manyar betina akan
bersedia dikawini oleh burung manyar jantan jika burung manyar betina merasa
tertarik dengan bentuk sarang yang dibuat manyar jantan, namun sebaliknya jika
manyar betina tidak merasa tertarik dengan sarangnya maka burung ini tidak akan
mau dikawini oleh manyar jantan.
Ketika burung manyar betina
tidak tertarik dengan sarang dan meninggalkannya, maka burung manyar jantan
akan langsung sadar dan akan melakukan dekonstruksi (perubahan) terhadap bentuk
sarangnya.
Inspiratif sekali !!! Seekor
burung ternyata melakukan suatu perubahan (Change) untuk meraih keinginannya,
yaitu melakukan dekontruksi terhadap hasil karyanya.
KLASIFIKASI
Kingdom : Animalia
Phylum : Chordata
Class : Aves
Order : Passeriformes
Family : Ploceidae